duhai yang terpilih tuk menjaga
salam duka ku untuk mu
salam gembira tuk mu dari ku
duhai ayah pemberani
darah mu y ada di rahim suci
tak sempat melihat gelapnya sahara di kala menyangga mentari
rahim putri sang mesia
meneteskan darah suci
terkoyak kerasnya hati pengecut
hati yang tak kala dekat engkau dari ilmu
hanya hina ia gunakan
wahai pemuda yang sekiranya tidak ada engkau
putri penghulu surga takkan bersanding
dan takkan pula ada silsilah junjungan
siapa y pernah membuatmu berlari dari perang
ada pula kh y mengenal hakekat stelah junjungan kecuali engkau
ada kh y mampu merangkai untaian hingga keindahan dan hakekat menyatu
tapi mengapa darah mu membasuh bumi
di altar keagungan menetes
dari jejak sebila belati
y digenggam seorg y tak memahami kebodohannya
engkau telah melakoni perpisahan ini dengan kesaksian
jalan perpisahan paling didambakan bagi manusia
merah darah mu nampak seperti darah lain
tapi darah mu menembar wangi surgawi terdalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar