salam untuk jiwa mu
melalui roh kudus bunda zahra
pekat malam tak letih
membuai bumi dalam rangkulnya
selimuti keburukan tak terbilang
salam pada mu
duhai api keindahan
bakar aku dengan bara cinta mu
hingga karang ku mewujud debu
jelmaan kilauan ketiadaan
duhai angin kelembutan
aku sekarang debu
bukan debu suci altar pemujaan
bukan debu cawan pemabuk cinta
hanya debu dari kayu tua belantara terbakar cinta
terbangkan aq dengan tangan lembut mu
hingga debu qw tenggelam dlm awan putih
tersucikan dalam sejuk awan
awan kan menghitam
hujani pelataran bumi
membawa debu ke tempat mestinya
di hamparan liat berlumpur
menumpu jejak para pejalan
menuju rumah kekasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar