Dari bab 2 kita mendapat kesimpulan bahwa tanpa memiliki ideal dan agama, manusia takkan sempurna menjadi manusia seutuhnya.
Keyakinan religious sajalah yang dapat mengubah manusia menjadi mukmin sejati, dan sanggup mengendalikan egoismenya berkat pengaruh kuat suatu dokrin dan ideology. Keyakinan religious menciptakan dalam diri manusia kepatuhan total, dan beranggapan bila tanpa madzhabnya maka hidupnya tak kan ada artinya.
KARAKTER KEYAKINAN RELIGIOUS
Kecendrungan religious mendorong manusia melakukan berbagai upaya, sekalipun mengorbankan perasaan individualistis dan naluariahnya. Terkadang manusia mengorbankan jiwanya dan kedudukan sosialnya untuk kepentingan agama.
Memang, sering orang mengorbankan jiwanya, hartanya dan semua yang dicintainya bukan untuk kepentingan ideal atau keyakinan religious apa pun, melainkan tekanan rasa benci, dendam dll. Bedanya ideal religious dan non religious adalah keyakinan religious membuat ideal menjadi suci, sedangkan non religious adalah sebuah ledakan.
Selanjutnya, kalau konsepsi manusia tentang dunia bersifat material dan dasarnya hanya realitas yang kasat mata, maka dia melihat segala segala bentuk idealism social dan manusiawi bertentangan dengan realitas kasat mata dari hubungannya dengan dunia yang dirasakan pada saat tertentu.
William james berkata”………. Keyakinan religious adalah semacam hubungan mesra antara manusia dengan dunia, atau semacam keselarasan antara manusia dengan ideal universal. Sebaliknya keyakinan non religious dan ideal adalah semacam pencampakan dunia kasat mata untuk membangun dunia imajiner yang sama sekali tidak mendapat dukungan dari dunia kasat mata tersebut.”
Dan ia juga berkata “dunia yang ditampakkan oleh pemikiran religious bukan saja dunia materi ini yang sudah berubah bentuk, namun juga meliputi banyak aspek yang takdapat dibayangkan oleh seorang materialis.”
“kalau benar alasan dan pendorong kita adalah dunia material ini, namun mengapa sebagian besar hasrat dan kecendrungan kita tidak sesuai dengan kalkulasi material. Ini menjelaskan bahwa sebenarnya alasan dan pendorong kita adalah dunia metafisis.”
Dan menurut erich fromm “ bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa menyucikan dan mencintai sesuatu. Kalau yang diakui dan disembahnya bukan allah, dia pasti mengakui sesuatu sebagai realitas absolute, dan pasti menjadikannya sebagai objek keyakinan dan pemujaan”
Al Quran suci merupakan kitab pertama yang menggambarkan keyakinan religious sebagai semacam harmoni antara manusia dan alam semesta QS 3:83 dan keyakinan religious merupakan bagian dari fitrah manusia QS arum 30.
PENGARUH DAN KEUNTUNGAN KEYAKINAN
1. Kebahagian dan kegembiraan
a. Optimisme
Orang yang memiliki keyakinan religious memiliki pandangan bahwa alam semesta ini memiliki tujuan yaitu perbaikan dan evolusi. Maka pandangan itu lah yang akan melandasi geraknya.
Mungkin kalau ingin dianalogikan , seperti seseorang yang tinggal di sebuah Negara yang system, hukum dan formasi negaranya bagus, bahwa pemimpin negaranya bermaksud baik, hingga setiap warga Negara termasuk dirinya berpeluang membuat perestasi dan imbalan. Hingga ketika terjadi keterbelakangan dirinya atau orang lain itu disebabkan oleh dirinya sendiri, bahwa diri nya dituntut untuk bertanggung jawab dan memenuhi tugasnya masing-masing.
Mereka tidak akan menyalahkan negaranya atas keterbelakangannya, karena sebab dari keterbelakangannya pasti berasal dari diri mereka sendiri. Sehingga membangkitkan ras harga diri, dan mendorong dirinya untuk melangkah kedepan dengan penuh OPTIMISME.
Dan begitu pula sebaliknya, mereka yang tidak memiliki keyakinan religious, ibarat seseorang yang t inggal pada Negara yang zalim, dan orang itu terpaksa menerima walaupun tidak sesuai dengan kata hatinya. Hati orang seperti ini akan di penuhi benci dan dendam. Menurutnya kalau segala sesuatu tidak beres maka kejujuran dan ketulusannya tidak aka nada gunanya.
“dan barang siapa berpaling dari peringatanKU, maka sesungguhnya penghidupan yang sempit (QS. Thaha:124).
b. Tercerahkannya hati
Keyakinan religious ibarat lentera yang menerangi rohani seseorang, sebab dengan keyakinan religious seseorang melihat semesta di terangi cahaya kebenaran, maka hati dan jiwanya juga tercerahkan.
c. Upaya yang baik kan berbuah kebaikan
Menurut sudut pandang material murni, dunia fana ini tidak peduli siapa lurus, benar jalannya, dan siapa yang salah jalannya. Hasil hanya di tentukan oleh seberapa keras upaya dilakukan. NAMUN bagi yang memiliki keyakinan religious berpandangan bahwa dunia ini tidak acuh / tidak netral bagi yang berbuat benar dan salah. System alam semesta mendukung orang yang berbuat untuk kebenaran, kebenaran dan integritas.
“jika kamu menolong (agama) ALLAH, Dia akan menolongmu. (QS.Muhammad:7)”
d. Kepuasan mental
Ada dua hal yang membuat seseorang bahagia n puas (1) upayanya, (2) kepuasan terhadap kondisi yang lazim di lingkungannya. Dan keyakinan religious meyakinkan manusia bahwa alam semesta sebagai lingkungannya telah diciptakan untuk memenuhi kondisi penyempurnaan manusia jadi kepuasan dan kebahagian manusia tinggal pada upayanya meraih kesemppurnaannya. Hingga member kenikmatan/kepuasan mental dan spiritual yang melebihi kenikmatan material.
2. Meningkatkan hubungan social
Tidak bisa kita pungkiri bahwa manusia adalah makhluk social, karena tidak satupun manusia mampu memenuhi kebutuhan individunya sendiri. Hingga menyebabkan adanya intraksi dan menyebabkan adanya give n take (saling member dan menerima) dan pembagian kerja. Namun manusia dalam pembagian kerja memiliki kuasa untuk memilih posisi dan pekerjaannya.
Dan keyakinan religious lah yang, terutama sekali, menghargai kebenaran, menghormati keadilan, mendorong kebajikan dan saling percaya, menambah semangat ketakwaan, mengakui nilai-nilai moral, menyemangati individu tuk menentang tirani dan mempersatukan individu menjadi tubuh yan solid. Kebanyakan tokoh yang cemerlang dan termasyhur di dunia dan sejarah mendapat ilham dari perasaan religious.
3. Mengurangi kecemasan
Keyakinan religious memberi kan manusia kekuatan untuk menentang dan kekuatan bertahan serta mengubah kepahitan hidup menjadi terasa manis. Seandainya ia tidak mampu keluar dari kepahitan hidup, maka allah akan memberinya kompensasi dengan cara lain, dengan catatan ia menunjukkan reaksi yang baik terhadap kemalangan hidupnya
Dan usia lanjut itu menyenangkan, karena usia lanjut bukanlah akhir segalanya, dan di gunakan dengan asyk bermunajat pada ALLAH
Para psikiater mengakui bahwa merupakan suatu fakta yang tak terbantahkan bahwa kebanyakan penyakit jiwa diakibatkan oleh kecemasan mental dan kepahitan hidup, dan penyakit ini lazim di jumpai pada orang yang nonreligius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar