selamat datang di csevenr_juztmine..... abadikan kisah dalam tarian pena menggores lembaran... mengukir diri dalam pahaman tuk temukan manusia diantara kita

Senin, 31 Mei 2010

something for 3 cc 1

Rembulan kembali bertahta dimalam 07-08-22 walau ia tak sesempurna ketika ia 15-16aN. Menyirami kota ini dengan hangat cahanyanya diselah tiupan angin gunung membuai bumi yang sedang tertidur telanjang.  Membuat para nelayan yang tak bisa memilih dimanjakan oleh pesona  malam ini, ia pergi menjauhi daratan tuk membawakan oleh-oleh buat satu-satunya wanita yang rela menghabiskan hidupnya tuk menemaninya melakoni peran sebagai orang yang terampas haknya tuk menikmati apa yang kita bias nikmati malam ini. Ia sedang tertidur disisi beberapa bocah yang tak mengenakan sehelai kain. Hanya berseliut dinginnya malam yang kelam.
Malam dimana para pendosa semakin menyempurnakan  kebinatangannya diselah tawa tanpa dosanya. Malam dimana  alunan music, tarian erotic dan kawan yang lain memenjarakan diri mereka dalam harapan fatamorgana. Haus Mereka tak kan pernah terpuaskan walau oleh setetes air keindahan karena mereka tak memahami mana air kesejatian itu. 
Malam dimana digelar pesta dengan ribuan  hidangan bangkai-bangkai  dan rekannya. Pesta yang tak memperlihatkan siapa dirinya sebenarnya. Entah darimana kita bisa memahami sekarang siapa nenek moyang mereka ketika mereka sedang berpesta. Pesta jamuan tuk para penjajah yang disambut  bagai utusan tuhan yang datang membawa berita surgawi. Pesta dimana sebuah bangsa akan dilelang oleh segelintir orang yang berdasi dan berpenampilan rapi yang mengaku pemuka kita. Sebuah bangsa yang takkan ternilai oleh material akan diobralkan di balik meja makan mereka malam ini. Bangsa ini akan dibungkus dengan rapi dan tak satupun di pesta itu kan berteriak  maling….. ketika  pesta telah bubar dan seseorang  terlihat menentengnya pulang.
Malam ini langkah ku terhenting di sebuah pesta perayaan. Ku berdiri  di sudut gelap diluar jangkauan cahaya dari gemerlap lampu pesta tersebut, dan mata ku menjelajahi tiap sisi dari pesta perayaan tersebut, mencoba memahami perayaan apa gerangan yang semntara di gelar oleh anak manusia, yang gemanya menggusik kesuyian yang selalu menemani malam – malam sebelumnya. Dan siapa tau diantara keramaian itu ada raut wajah yang pernah hingga di memori ingatan ku.
katakan pada ku siapa kau yag menghalangi pandanganku malam ini? (kata ku memecah kesuyian kegelapan yang telah berlari ke pada ku saat ia terusik oleh pesta anak manusia di depan ku, saat dara jelmaan bidadari berdiri di hadapan ku)

Seakan kau tak asing dimataku
aroma  tubuhmu seakan pernah dekat  padaku
 tapi………..
maaf aku sulit mengembalikan ingatanku sesempurna mungkin .

oh… saya melihat bayangan seseorang disisi bayanganmu
siapa dia?..........” (sambung ku sebelum dia sempat memberi jawaban akan pertanyaan ku dan menyadari ada lagi seorang y berdiri di hadapanku)

kenapa kalian tak menjawab?............ “ (kataku lagi saat melihat kenyataan bahwa kedua orang yang di depan ku hanya terdiam dan melihati ku)

“menjawab………….!”
“kau sendiri siapa? Kami yakin namamu tak ada di daftar undangan kami. Lagian ini sudah larut dan pesta telah berakhir”
(saya yakin suara itu milik sang pemilik bayangan disamping Dia)

Betulkah aku yang melangkah kesini!
Siapa aku? Aku hanya peziarah yang sedang berupaya menyelesaikan ukiranNya. Maka dari itu aku berjalan dibawah mentari dan rembulan dan angin lah yang menentukan arahku.”  Jawabku

“kalau begitu jadilah tamu kami malam ini, malam ini adalah satu diantara sedikit saat dimana bumi menyata surga bagi ku, biarkan kami berbuat kebajikan padamu hingga berkah bias kami dapatkan di hari penyatuan kami berdua.”

Terimah kasih, tapi maaf bisakah mataku menjadi saksi sosokmu di bawah rembulan.

“Sejak suaramu menyadarkan kami kan kehadiranmu disini sejak itu pula kuberdiri disamping istriku yang ada didepanmu sekarang berdiri dengan anggunnya.”

Maaf tuan, aku tetap tak mampu melihatmu.

“biarlah….. sekarang alangkah baiknya tuan makan bersama kami kemudian beristirahat. Karena saya yakin perjalanan tuan besok masih jauh dan melelahkan. Jadi saya tinggalkan kalian berdua tuk mempersipkannya.”

(setelah sang pemilik bayangan berjalan memasuki  istananya)
*mentari takkan pernah hadir dimalam hari* (suara Dia yang lembut memecah kesunyian sesaat itu)

Kecuali ketika bulan tersipu disiang hari, jawabku.

*apa angin subuh sebelum fajar menyinsing takmampu lagi menyampaikan pesan rembulan pada bunga yang tertidur hingga ia tersipu pada siang hari tuk menyampaikan risalahnya sendiri*

Gelap malam tak berarti belahan bumi ini tak tersentuh cahya mentari, pesan rembulan pada bunga yang tertidur. ……..
Bulan akan segera kembali keperaduaannya, tak semestinya malam terindah dilewati dihalaman rumah.
Masuklah…. Susullah…. Kunci pintumu dan remangkan lampunya.
Sang pemilik hati hanya berharap telinganya akan mendengar tagisan pemberontakan setahun kemudian dari kamarmu dari mulut yang tak berdosa, dan ajari cara berlari hingga ia mampu mengenali jejak Imam dan berjalan dibelakangnya.
Salam……………………

(saat saya beranjak digelapnya malam)
*sampaikan pada hati pemilik raga…..* (terdengar teriakan Dia yang khasnya)
Tak perlu kau buat semua yang ada disini, malam ini menjadi saksi, karena tanpa kata terucap cukup diam menjelaskan dalam ribuan bahasa sunyinya……………………………………….” (selah ku sebelum Dia menyempurnakan katanya)

Seperti sang buta takkan silau oleh kilu emas intan
Layaknya sang tuli takkan terusik oleh makian

Bukannya ayunan kami tak memiliki arah
Bukanlah kebetulan ketika pertemuaan tanpa jamuan
Redupnya rembulan malam ini, aku mengukir pesona mistiNya
Hakekat taburan semerbak pesonaNya
Ketika jemarimu takmampu menggapaiNya saat tak berjarak
Oh peziarah….
Apa yang Nya persaksikan padamu
Akankh ada yang mengerti…………………………
……arti goresanmu ini malam pada ukiranNya……………………………..
Sambil berjalan dibawah rembula yang juga beranjak sebelum  mentari membagikan kehangatan dan menghilang dipekat malam meninggalkan gema suaraku tuk Dia yang segera kabur meninggalkan goresan pada Dia………………………………………………………………………
Selamat hari bahagia………………………………………………………………………
……………………………..Aku hanya ingin memastikan jejak itu masih ada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar