
Kegelapan seketika tak bereksistensi ketika cahaya hadir padanya. Namun jangan kira kegelapan pergi menjauh saat cahaya memancar, tapi kegelapan sadar akan keDiriannya adalah cahaya pula. Maka saat kehadiran cahaya yang lebih tinggi gradasinya, ia melebur padanya. Ini adalah fitrah dan Ego sebesar apa pun tak mampu tuk menghentikannya.
Berawal dari terpancarnya sebuah cahaya dari gundukan tanah yang kotor yang menyilaukan mata Sang dewi pesona yang bersanding dengan dewa pujaan di Nirwana. Perhatiannya pun teralihkan pada tempat pancuran cahaya itu walau tempat keluar cahaya itu hanyalah sebuah gundukan tanah berlumpur yang kotor dan bau.
Mulanya hanya mata kemudian merambah keseluruh jaringan saraf yang berada dibalik struktur tengkoraknya yang begitu mempesona, hingga lewat dari itu sehingga ia sendiri tidak mengerti lagi akan semuanya namun di lain sisi ia yakin keberadaanya mampu ia rasakan…Lalu nafasnya tak lagi mampu ia atur ketika seluruh aliran darahnya dipenuhi nya, hatinya bergetar hebat saat energy pada dirinya tak mampu lagi menahan sesuatu yang tak mampu ia pahami itu.
Saat mata hanya mampu melihat wajah yang sama di setiap sudut
saat akal tak mampu memikirkan yang lain
saat hati menyingkirkan semua untuk ………….
Saat semua semakin tak terpahami
Sebilah belati emas persembahan tuk Sang Dewa para dewa menggores kelingking kanan dewi pesona yang mengikuti gerak tangan kiri Sang dewi yang menggenggam belati itu. Dara biru kebangsawanan DEWA pun mengalir dari bekas goresan itu kemudian mengabadi bersama waktu diatas kain sutra putih pada altar pemujaan…. Goresan itu terangkai dalam kata…kalimat… yang kaN menyampaikan Hasrat Kuat yang tak mampu lagi dipendam dalam hati sang dewi tuk seorang diri.
“ Jangan tanya padaku apa yang tlah terjadi karena aku sendiri tak tau aku bingung pada diriku sendiri, dia, dan juga kau. Bagiku saat ini kuberada diatas panggung sandiwara yang sebentar lagi akan runtuh. Siapa yang salah? Apakah fitrah itu yang salah karena membuat semuanya seperti ini? TIDAK!!! Cinta tak pernah salah karena itu adalah fitrah yang amat SUCI yang di berikan Tuhan.
Tolong aku keluarkan ku daRi sini dengan sebuah kunci kejujuran karena cinta sejati adalah kejujuran yang berharga walaupun kadang cinta itu tak haRus memiliki. Oh Yach kini aku tau yang salah bukan kau, aku, dia dan cinta tapi yg salah adalah waktu”