selamat datang di csevenr_juztmine..... abadikan kisah dalam tarian pena menggores lembaran... mengukir diri dalam pahaman tuk temukan manusia diantara kita

Sabtu, 25 September 2010

rindu gelombang kan halaman langit

di samping layar kapal  berdiri
di atas usungan gelombang lautan
lengkapi irama dalam selimut badai
tak kuliat samudra bertepian

tadi mentari lama menemani laut
undang lautan ke angkasa raya
lautan pun berlarian ke langit
kemudian menjelma tabir di angkasa

lautan tak lagi air
ia harus jadi uap
tuk penuhi jamuan altar
melepas wujud cair  di dekap

pertama awan kian berarak
gelombang melompat namun balik
awan menebal rindukan cahaya
permukaan samudra dirangkul gulita

terapung di permukaan bersama kapal
ayunan ombak membuai kahayal
tak mampu ke cahaya kekal
air kehidupan terbuang sesal

disetiap sudut badai melanda
adakah yang tak cemas?
saat Alam membersihkan semesta
dan diri adalah najis

harap hanya pada hujan
saat uap kembali air
membasuh bumi dengan kilauan
tuk mengajak semua ke altar

harapan pengampunan akan salah
terulang terus di selah nafas
seperti gelombang tak lelah
melompat namun tak ke atas

gelombang tak menjelma awan
hingga datang air hujan
tunjukkan anak tangga langit 
tak kan berhenti melompat


terus kan selalu melompat
hingga jalan jelas terlihat
karena rindu yang bergeliat
akan halaman kampung langit

c7r_juztmine 19.00 

Senin, 20 September 2010

APAKAH INI KETENANGAN ATAU KESEPIAN?'

ashalatu khairun minannaum.......

Potongan suara orang azan ini tergiang ditelingaku, dan sejenak kuatur nafasku dan mencoba tuk menjauhi kasur yang begitu menggoda kemalasan dalam diriku ini. Dengan melawan rasa malas yang seolah ingin menarikku tuk memeluk kembali guling yang tergeletak sendriri diatas kasur dengan balutan kain merah hitam, Dan harus ku akui butuh energi lebih tuk melawan rasa malas ini, seakan aku sedang bergulat dengan seorang pesumo profesional, hanya tuk berjalan menuju kamar mandi yang masih berada dalam kamar ini.

"Ari..... cepat bangun, orang sudah selesai azan tu. ntar terlambat ke masjidnya" teriak ibuku dari laur kamar.
"iya... ini lagi di kamar mandi, mau wudhu dulu." jawabku untuk memastikan bahwa apa yang ia inginkan dan pastinya untuk menghentikan teriakan-teriakannya yang dari tadi menghujani telingaku, walaupun kepalaku sudah kututup pakai guling. Dan satu lagi, sebenarnya bukan suara potongan azan itu yang memicu kesadaranku tuk bergegas bangun dan ke masjid, tapi suara ibuku lah yang mejadi pemicu utama yang membuatku harus berjuang keras melawan rasa malasku tuk mengembalikan kesadaranku sebelum beranjak ke masjid. heheheee, ini rahasia kita, jagan bilang ma yang lain.
"klu begitu, ibu duluan. dan kunci rumah saya bawa, jadi ntar tinggal kasih rapat saja pintu rumah!" balas ibuku dengan nada yang sedikit rendsah dari tadi, yang menandakan jiwanya sudah sedikit tenang memikirkan anaknya yang satu ini.
"ok..mam..." jawabku sambil mengambil peci di lemari bagian atas dan membetulkan sarung putihku.

allahuakbar....allahuakbar....

suara muadzin terdengar jelas sudah mengumandangkan iqamat, dan spontan tangan kananku memegang peci dan yang kiri memegang sarung dengan sedikit mengangkat keatas lalu kuambil langkah seribu menuju mesjid. takut ketinggalan shalat berjamaahnya namun payahnya karena sangat buru-burunya saya lupa tutup pintu rumah,
jadinya kembali lagi rapatkan semua pintu rumah. Kupikir mending ketinggalan shalat berjamaah yang nilainya 27 derajat lebih tinggi dari shalat sendiri ketimbang ku bergegas kemesjid dengan pintu rumah tidak terkunci, pasti shalat berjamaahnya juga nda konsentrasi apalagi mau khusyuk. 

nyatakah kilau warna

nyatakah konfigurasi warna
ataukah cahya yang membias warna
namun pandangan mabuk dalam kilauan warna
adakah cahaya tanpa menghadirkan jutaan warna

apa beda putih paras mu dengan halaman ini
namun wajahmu yang menari di khayali
bukan lembaran di depan mataku ini
padahal putih sama  pada keduanya, mataku pamahami 

apa beda hitam goresan ini dan alismu
namun bukan tulisan membuat jiwaku kacau
tapi tiap lembar alismulah menusuk sukmaku
walau keduanya hitam bagi mataku

tak ingin ku jatuh dalam gelap
namun tak kutemukan cahya tanpa berbias warna
warna yang kan lebih gelap dari gelap
menjebak  pejalan menujuh cahaya

inginku menatap kilau mataMu
hingga membasuh bersih diriku
bukan kilau tumpukan emas itu
yang menyilau pandangan semu

bening air wajahMu kudamba
tuk sejukkan kering jiwa
bukan bening intan permata
yang menawan hati raja

c7rjuztmine...e 134 17:05 200910

Jumat, 17 September 2010

ketika hati berdetak BIsmika

demi huruf pertama tegak sendiri
tersembunyi dalam ketunggalannya pada perahu ba
maka inginku patahkan hasrat ini
coba berlari kearah perahu ba
nun di ujung dermaga, ramai perahu berjejer
pandanganku kabur, semua tampak samar
bingung mana ba, mana ta, tsa, atau ya
untung, Pengukir Agung menaruh 1 titik dibawah perahu ba

yakin, hanya ba yang mampu mengarungi samudra tak bertepi
ba dengan titiknya, bukan perahu lainnya
selami dalamnya laut bahagia, tanpa cemas kan tenggelam dalam binasa abadi
maka izinkan, langkah kaki kanan ketika hati berdetak BIsmika
c7r_juztmine pomburia 140910 03:46