di samping layar kapal berdiri
di atas usungan gelombang lautan
lengkapi irama dalam selimut badai
tak kuliat samudra bertepian
tadi mentari lama menemani laut
undang lautan ke angkasa raya
lautan pun berlarian ke langit
kemudian menjelma tabir di angkasa
lautan tak lagi air
ia harus jadi uap
tuk penuhi jamuan altar
melepas wujud cair di dekap
pertama awan kian berarak
gelombang melompat namun balik
awan menebal rindukan cahaya
permukaan samudra dirangkul gulita
terapung di permukaan bersama kapal
ayunan ombak membuai kahayal
tak mampu ke cahaya kekal
air kehidupan terbuang sesal
disetiap sudut badai melanda
adakah yang tak cemas?
saat Alam membersihkan semesta
dan diri adalah najis
harap hanya pada hujan
saat uap kembali air
tuk mengajak semua ke altar
harapan pengampunan akan salah
terulang terus di selah nafas
seperti gelombang tak lelah
melompat namun tak ke atas
gelombang tak menjelma awan
hingga datang air hujan
tunjukkan anak tangga langit
tak kan berhenti melompat
terus kan selalu melompat
hingga jalan jelas terlihat
karena rindu yang bergeliat
akan halaman kampung langit
c7r_juztmine 19.00